Shalawat Nuraniyyah/Shalawat Badawi Kubra
Ketika
Muhammad al-Taymaysani (r) telah selesai membaca kitab
Dalailu’l-Khayrat sebanyak 100.000 kali, beliau berjumpa dengan
Rasulullah (s) di dalam mimpinya, yang mengatakan, “Wahai Muhammad
al-Talmaysani! Jika engkau membaca shalawat Nuraniyya dari Ahmad
al-Badawi, seolah-olah engkau telah menyelesaikan Dalailu’l-Khayrat
800.000 kali!”
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ
شَجَرَةِ اْلاَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ
الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَََفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلاِنْسَانِيَّةِ، وَأَ
شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدِنِ اْلاَسْرَارِ
الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ اْلاِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ
الْقَبْضَةِ اْلاَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ
الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ
مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ
وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْييَْتَ اِلَى
يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik`alâ Sayyidinâ wa mawlânâ Muhammadin, syajarati ’l-ashli ’n-nûrânîyyati, wa lam`ati ’l-qabdhati ’r-rahmânîyyati,
wa afdhali ’l-khalîqati ’l-insânîyyati, wa asyrafi ’sh-shûrati
’l-jismânîyyati, wa ma`dini ‘l-asrâri ‘r-rabbanîyyati, wa khazâ-ini
‘l-`ulûmi ‘l-ishthifâîyyati, shâhibi ’l-qabdhati ’l-ashlîyyati, wa ’l-bahjati ’s-sanîyyati, wa ’r-rutbati ’l-`alîyyati, mani ’n-darajati ’n-nabîyyûna tahta liwâ’ihi, fahum minhu wa ilayh, wa shalli wa sallim wa bârik `alayhi wa `alâ âlihi wa shahbihi, `adada mâ khalaqta, wa razaqta, wa amatta, wa ahyayta, ilâ yawmi tab`atsu man afnayta, wa sallim taslîman katsîran, wa ’l-hamdulillâhi rabbi ’l-`âlamîn.
Ya
Allah limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad (s), sebagai sumber cahaya, sebagai genggaman
kesayangan yang berkilauan, sebagai manusia yang paling utama, bentuk
badan yang paling mulia, tambang rahasia ketuhanan, gedung ilmu yang
terpilih, pemilik genggaman yang asli, kesenangan yang terpuji, derajat
yang luhur, dan para nabi berada di bawah benderanya, mereka itu dari
dan kepada Nabi Muhammad (s). Ya Allah, limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada nabi, keluarga dan para sahabatnya,
sebanyak makhluk yang Engkau ciptakan, yang Engkau beri rezeki, Engkau
matikan dan Engkau hidupkan, hingga pada hari orang-orang yang Engkau
binasakan sampai dibangkitkan. Semoga Allah melimpahkan keselamatan
yang banyak. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Shalawat al-Fâtih
Disebutkan
oleh para ulama bahwa jika kalian membacanya sekali, seolah-olah kalian
telah membaca Dalailu’l-Khayrat sebanyak 600.000 kali! Yang lain
mengatakan bahwa seolah-olah kalian telah membaca shalawat sebanyak
jumlah manusia sejak zaman Sayyidina Adam (a) hingga Hari Kiamat, itulah
nilai dari shalawat ini!
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ‘l-fâtihi limâ ughliq, wa ‘l-khâtimi limâ sabaq, nâshiri ‘l-haqqi bi ‘l-haqq, wa ‘l-hâdî ilâ shirâthika ‘l-mustaqîm, wa `alâ âlihi haqqa qadrihî wa miqdârihi ‘l-`azhîm.
Ya
Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang
membuka sesuatu yang tertutup, yang menutup sesuatu yang terdahulu,
yang menolong kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk pada
jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah memberikan rahmat kepada Nabi
Muhammad (s), keluarganya dana para sahabatnya dengan kekuasaan dan
ukuran Allah Yang Mahaagung.
Shalawat Munajiyyâh/Shalatan Tunjinâ
Mawlana Syekh Hisyam (q) mengatakan bahwa Mawlana Syekh Nazim (q) sangat menganjurkan untuk membaca shalawat ini.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin shalatan tunjinâ bihâ min jamî`i ’l ahwâli wa’l-âfât, wa taqdhî lanâ bihâ jamî`a ’l-hâjât,
wa tuthahhirunâ bihâ min jamî`i ’s-sayyi’ât, wa tarfa`unâ bihâ `indaka
a`lâ’d-darajât, wa tuballighunâ bihâ aqshâ ’l-ghâyâti min jamî‘i
’l-khayrâti fi ’l-hayâti wa ba`d al-mamât.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s),
yang dengannya Engkau menyelamatkan kami dari segala keadaan yang
mendebarkan dan dari semua malapetaka, serta Engkau penuhi segala hajat
kami. Dan dengannya Engkau bersihkan kami dari segala keburukan dan
kejahatan, dan dengannya pula Engkau mengangkat derajat kami dan Engkau
sampaikan tujuan kami dari semua kebaikan, sewaktu kami hidup maupun
setelah mati.
Shalawat Sayyidina ‘Ali (ra, kw)
Sayyidina
`Ali (ra) berkata, “Jika engkau membaca shalawat ini tiga kali sehari
dan seratus kali pada hari Jumat, seolah-olah engkau telah membaca
shalawat dari seluruh makhluk, termasuk manusia, jin, malaikat dan
segala sesuatu yang bershalawat kepada Sayyidina Muhammad (s)! Dan Nabi
(s) akan menggandeng tanganmu untuk memasuki Surga.
صَلَوَاتُ
اللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَأَ نْبِيَآئِهِ وَرُسُلِهِ وَجَمِيْعِ خَلْقِهِ
عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ.عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمُ السَّلاَمُ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاَتُهُ
Shalawâtullâhi ta`âlâ wa malâ’ikatihi wa anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa barakâtuh.
Semoga
semua rahmat Allah, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua
makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi Muhammad (s) dan keluarganya, dan
kepadanya dan semua keluarganya. Semoga rahmat dan keselamatan, dan
berkah Allah dilimpahkan kepada mereka semua.
Sayyid ash-Shalawat
Sebagai tambahan terhadap shalawat Sayyidina `Ali (r, kw), shalawat di bawah ini diberikan oleh Sayyidina Muhammad (s) di dalam ru’ya (penglihatan
spiritual) dari Syekh Syarafuddin ad-Daghestani (q) yang mengatakan,
“Membaca shalawat ini bahkan hanya sekali seumur hidupmu adalah lebih
berbobot daripada shalawat dari seluruh makhluk selama dua puluh empat
jam penuh, dan terus-menerus dilakukan sepanjang hidup mereka; shalawat
ini akan lebih berat di mizan daripada gabungan dari seluruh shalawat!"
`alâ asyrafi ‘l-`alamîna Sayyidinâ Muhammadinish-shalawât.
`alâ afdhali ‘l-`alamîna Sayyidinâ Muhammadinish-shalawât.
`alâ akmali’ l-`alamîna Sayyidina Muhammadinish shalawât.
Shalawâtullâhi ta`âlâ wa malâ’ikatihi wa anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa barakâtuh, wa radhi-Allâhu tabâraka wa ta`âlâ `an-sadâtina ash-hâbi Rasûlillâhi ajma`în, wa `ani ‘t-tâbi`îna bihim bi-ihsân, wa `ani ‘l-a’immati ‘l-mujtahidîn al-mâdhîn wa `ani ‘l-`ulamâi ‘l-muttaqîn, wa `ani ‘l-awliyâi ‘sh-shâlihin, wa `an masyâyikhina fi ‘th-tharîqatin naqsyibandiyyati ‘l-`aliyyah, qaddas Allâhu ta`âlâ arwâhahumu ‘z-zakiyyah, wa nawwar Allâhu ta`âlâ adhrihatahumu ‘l-mubârakah, wa a`âdallâhu ta’âlâ `alaynâ min barakâtihim wa fuyûdhâtihim dâ’iman wa ‘l-hamdullilâhi rabbi ‘l-`âlamîn, al-Fâtihah
Kepada makhluk yang paling mulia di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Kepada makhluk yang paling baik di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Kepada makhluk yang paling sempurna di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Semoga
semua rahmat Allah Yang Mahatinggi, para malaikat-Nya, para nabi-Nya,
dan semua makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi Muhammad (s) dan
keluarganya, dan kepadanya dan semua keluarganya. Semoga rahmat dan
keselamatan, dan berkah Allah dilimpahkan kepada mereka semua. Semoga
Allah rida dengan semua guru kami, para sahabat Rasulullah (s) dan
kepada mereka semua yang mengikutinya dengan sempurna. Semoga Allah
rida dengan Imam Ijtihad yang terdahulu, para ulama dan orang-orang yang
bertakwa dan para awliya dan orang-orang yang saleh, terhadap Masyaikh
kami di Tarekat Naqsybandi yang mulia. Semoga Allah mensucikan ruh
mereka yang suci dan menerangi makam mereka yang penuh berkah. Semoga
Allah mengembalikan berkah mereka dan keutamaan yang melimpah kepada
kami, selalu. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Al-Faatihah.
Shalawat al-`Âli al-Qadr (Shalawat yang Nilainya Tertinggi)
Sebagaimana yang disebutkan oleh Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani (q) dan banyak awliyaullah lainnya, dari Syarh Shalawat ad-Dardir al-`allamah as-Saawi, bahwa membaca shalawaat ini akan menghilangkan claustrophobia (fobia
terhadap ruang tertutup) dan memberikan kemudahan bagi kalian di dalam
kubur. Ia juga akan menghilangkan rasa takut terhadap malaikat Munkar
dan Nakîr yang akan bertanya kepadanya.
Disebutkan
pula bahwa barang siapa yang membaca shalawat ini sekali setiap hari
Jumat, Nabi (s) akan menyertainya ketika ia meninggal dunia dan
mengantarkannya ke kuburnya dan menguburkannya dengan tangan beliau
sendiri yang penuh berkah!
Banyak awliyaullah yang
mengatakan, "Barang siapa yang membacanya bahkan sekali pada hari
Jumat, atau sejak Kamis malam dan seterusnya, Allah (swt) akan
mengizinkan ruhnya untuk melihat Sang teladan bagi semua ruh (s)," bukan
hanya ketika ruhnya meninggalkan tubuhnya, tetapi juga ketika ia dibawa
ke kuburnya sampai ia akan menjumpai Nabi (s) yang akan mengurusnya di
kuburnya itu.
Para
Awliyaullah menganjurkan untuk terus membaca shalawat ini sepuluh kali
setiap hari dan sekali pada malam Jumat, dan itu akan membawakan khayr
al-jasiim, kebaikan yang tak terhingga bagi kalian. Di dalam kitab Fath
ar-Rasuul juga dinyatakan bahwa barang siapa yang membacanya sepuluh
kali setelah Isya akan diberi ganjaran seolah-olah ia telah membacanya
sepanjang malam.
اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي الحبيب العالي القدر العظيم الجاه وعلى آله وصحبه وسلم
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidinâ Muhammadin an-Nabiyyi ‘l-Umiyy, al-Habîb al-`Âliyya ‘l-Qadri ‘l-`Azhîmi ’l- jâhi, wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad (s), nabi yang ummi, yang dicintai, yang tertinggi,
yang memiliki kekuasaan agung lagi mulia, dan kepada keluarga dan
sahabatnya. Semoga Allah memberikan keberkahan dan keselamatan.
Shalawat Jawharat al-Kamal
Jika kalian membaca shalawat ini 7 kali sehari atau lebih, yuhibbahu mahabbatan khaasah wa laa yamuutu illa waliyyan, Nabi
(s) akan mencintai kalian dengan cinta yang khusus, yang istimewa dan
kalian tidak akan meninggalkan dunia tanpa menjadi seorang wali. Barang
siapa yang membaca shalawat ini berarti menyebutkan nama-nama tertinggi
dari Nabi (s), dan Allah (swt) akan membukakan baginya sebagaimana yang
Dia bukakan bagi para Awliya-Nya!
Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Aynir rahmatir rabbâniyah, wal yaqûtati ’l-Mutahaqqiqah, al-hâithati bi markazi ‘l-fuhumi wal ma`ânî, wa nûri ‘l-akwâni ‘l-mutakawwinati al-Adamiyy, shahibi ‘l-haqqi ‘r-rabbânī, al-barqi ‘l-astha`i bi muzûni ‘l-arbâhi ‘l-mâliati likulli muta`arridhin mina ‘l-buhuri wa ‘l-awânî, wa nûrika ‘l-lami`i ‘l-ladzî malata bihi kawnaka ‘l-hâitha bi amkinati ‘l-makânī.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Ayni ’l-Haqq, al-latî tatajalla minha `Urûsyu ‘l-Haqâiqi `Ayni ‘l-ma`ârifi, al-aqwam shirâthikat tâmmi ‘l-asqam.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ thal`ati ‘l-haqqi bil-haqq, al-kanzi ‘l-A`zham, ifâdhatika minka Ilayka, Ihâthati ‘n-Nûri ‘l-Muthalsam, shallallâhu `alayhi wa `alâ âlihi shalatan tu-`arrifuna bihâ iyyâh
Ya
Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Sumber Rahmat
Rabbaniyyah, dan permata sejati yang mencakup seluruh hakikat, yang
menjadi pusat segala pemahaman dan makna. Dan Cahaya Ciptaan bagi
penciptaan anak cucu Adam, Pemilik Kebenaran Rabbani. Cahaya kilat yang
paling terang di awan hujan yang bermanfaat yang mengalir memenuhi
semua saluran air yang menghadapnya, sehingga memenuhi segala lautan
ruang dan masa. Dan Cahaya Terang yang dengannya Engkau telah mengisi
alam semesta dan yang memenuhi segenap tempat.
Ya
Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Sumber Kebenaran, yang
darinya terpancar manifestasi Kearifan, Sumber Ilmu, yang paling kokoh,
yang paling sempurna dan paling lurus.
Ya
Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan bagi munculnya Kebenaran
dengan Kebenaran; yang merupakan harta yang agung. Tempat datangnya
limpahan cahaya yang berasal dari-Mu kepada-Mu; suatu lingkaran Cahaya
yang tersembunyi. Semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepada Nabi
(s) dan keluarganya, dengan shalawat yang dapat membawa kami pada
pengetahuan tentang beliau.
Shalawat Nâriyah/Tafrîjiyyah
Shalawat
ini berasal dari Kanzul As'rar dan ia membuka tujuh langit dan telah
diuji oleh para awliya besar seperti Syekh Sanusi, Sidi Omar Mukhtar,
Sidi ibn Hajar Asqalani Imam al-Qurtubi. Shalawat ini banyak digunakan
di Maroko. Dan jika ada bencana atau tekanan atau bahaya, biasanya kaum
Sufi dan ahlul khayr, para ahli kebajikan, mereka berkumpul dan membaca
shalawat ini 4.444 kali, setelah itu mereka bertawassul kepada Nabi (s)
dan insya Allah, keselamatan akan datang.
Allâhumma shalli shalâtan kâmilah, wa sallim salâman tâman `alâ Sayyidinâ Muhammadinilladzi tanhallu bihil `uqad, wa tanfariju bihil kurab, wa tuqdhâ bihil hawâ’ij, wa tunâlu bihir raghâ’ib, wa husnul khawâtimi wa yustasqal ghamâmu bi wajhihil karîm, wa `alâ âlihi, wa shahbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmil-lak
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan yang sempurna kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad (s) yang dengan perantaraannya terurai
segala ikatan, dihilangkan segala kesusahan, ditunaikan segenap
kebutuhan, diraih segala keinginan, dicapai akhir yang baik, diturunkan
hujan dari awan berkat wajahnya yang mulia, dan juga kepada keluarga dan
sahabatnya, dalam setiap kedipan mata dan tarikan napas, sebanyak
pengetahuan yang Engkau miliki.
Shalawat Imam Syafi`i
AbdAllah
al-Hakam berkata, “Aku melihat Imam Syafi’i (r) di dalam mimpiku dan
aku bertanya kepadanya, ‘Apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?’ dan
beliau menjawab, ‘Dia mencurahkan rahmat-Nya kepadaku, mengampuniku, dan
menghiasi Surga bagiku, yang datang kepadaku seperti seorang mempelai
wanita yang dihiasi dengan segala perhiasan dan dekorasi bagi suaminya.
Mereka mencurahkan aku dengan para malaikat dan berbagai ornamen
surgawi seperti ketika mereka melempari (mahkota bunga mawar) ke atas
kepala pengantin di dunia.’ Aku bertanya kepadanya, ‘Bagaimana engkau
mencapai derajat ini, apa yang telah engkau lakukan?’ Beliau menjawab,
‘Seseorang mengatakan kepadaku untuk membaca shalawat khusus, dan aku
telah melakukannya.’ Bacalah shalwat ini agar dapat masuk Surga tanpa
pertanyaan.
Allâhumma shallallâhu `alâ Muhammadin `adada mâ dzakarahu ‘dz-dzâkirûn wa ghafala `an dzikrihi ‘l-ghâfilûn.
“Ya
Allah, limpahkan rahmat dan berkah-Mu kepada Nabi Muhammad (s) selama
masih ada orang yang ingat dan orang yang lupa kepada-Mu."
Shalawat Grandsyekh `Abdullah Faiz ad-Daghestani (q)
Grandsyekh
(q) berkata bahwa jika kalian tidak dapat membaca Dala’il al-Khayrat
sebagai bagian dari wirid harian kalian, maka bacalah shalawat ini 100
kali, yang merupakan bacaan shalawat Nabi (s) yang paling mudah dan
sederhana, karena itu menunjukkan kerendahan hati Nabi (s) terhadap
Tuhannya.
اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمِّد وعلى آل مُحَمَّد وسلّم
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin wa sallim.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad (s) dan kepada keluarga Muhammad.”
Shalawat al-Askandari
Suatu
hari Jamaluddin bin `Ali al-Askandari (r) berjumpa dengan Nabi (s) di
dalam mimpinya dan Nabi (s) bersabda, “Wahai Muhammad ibn `Alii
al-Askandari, aku akan mengajarimu beberapa kalimat, yang jika engkau
membacanya, seolah-olah engkau telah membaca seluruh wirid beserta
seluruh pahalanya! Bacalah 10 kali, dan itu seolah-olah engkau telah
menyelesaikan seluruh wirid sepanjang siang dan malam dan engkau akan
mendapatkan pahalanya sebagai tambahan bagi pahala wirid yang telah
engkau lakukan.”
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ السَّابِقِ لِلْخَلْقِ نُورُهُ
وَرَحْمَةً لِلْعَالَمينَ ظُهُورُهُ عَدَدَ مَنْ مَضَى مِنْ خَلْقِكَ
وَمَنْ بَقِيَ وَمَنْ سَعِدَ مِنْهُم وَمَنْ شَقِيَ صَلَاةً تَسْتَغْرِقُ
الْعَدَّ وَتُحِيطُ بِالْحَدِّ صَلَاةً لَا غَايَةَ لَهَا وَلَا مُنْتَهَى
وَلَا انْقِضَاءَ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِكَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا مِثْلَ ذَلِكَ
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ’s-sâbiqi li ’l-khalqi nûruhu wa rahmatan
li ’l-`âlamîna zhuhûruhu `adada man madhâ min khalqika wa mam-baqîya wa
man sa`ida minhum wa man syaqîya shalâtan tastaghriqu ’l-`adda wa tuhîthu bi ’l-haddi
shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ muntahâ wa lâ amadala wa lâ ’nqidhâ’a
shalâtan dâ’imatan bi-dawâmika bâqiyatan bi-baqâika wa `alâ âlihi wa shahbihi kadzâlik wa ‘l-hamdulillâhi `alâ dzâlik
Allâhumma yâ Rabbî shalli `alâ Muhammadin wa ‘alâ âli Muhammad wajzihi Muhammadan `anna mâ huwa ahluhu.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin `adada mâ `alimta wa zînata mâ `alimta wa mil’a mâ `alimta.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidinâ wa Mawlâna Muhammadin wa `alâ kulli nabiyyin wa `alâ Jibrâ`îla wa `alâ kulli malakin wa `alâ Abi Bakrin wa `alâ kulli waliyyin.
Shalawat al-Kâmil
Shalawat
yang paling dimuliakan di mana para Awliyaullah mengatakan bahwa satu
shalawat ini setara dengan 70,000 shalawat, dan di dalam Mazhab Syafi’ii
mereka mengatakan bahwa shalawat ini mempunyai “ganjaran yang tak
pernah berakhir,” karena Kesempurnaan Allah tidak mempunyai akhir!
Shalawat ini dibaca antara Maghrib dan Isya, khususnya untuk
menghilangkan lupa dan memperkuat ingatan.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidinâ Muhammadin wa `alâ âlihî kamâ lâ nihâyata li kamâlika `adada kamâlihi.
Ya
Allah limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad (s) beserta keluarganya, sebagaimana tidak berakhir
kesempurnaan-Mu, sebanyak bilangan kesempurnaan-Nya.
Daruud Syifaa’ untuk Bertemu dengan Nabi (s) di dalam Mimpi
(Dibaca terus hingga Anda Tertidur)
Imam
Sya’arani (r) meriwayatkan bahwa Nabi (s) bersabda, “Barang siapa yang
bershalawat dengan cara seperti ini akan bertemu denganku di dalam
mimpi, dan barang siapa yang bertemu dengan di dalam mimpi, ia akan
bertemu denganku di Yawmil Hisab, dan barang siapa yang bertemu denganku
di Yawmil Hisab, aku akan memberi syafaat padanya, dan barang siapa
yang mendapatkan syafaatku, ia akan minum dari telagaku, Hawdh
al-Kawtsar di Surga, dan barang siapa yang meminum dari al-Kawtsar ia
akan terlindung dari api neraka.
Imam
Sya’arani (r) berkata, “Aku harus membacanya,” dan aku membacanya
sebelum tidur dan terus membacanya sampai aku tertidur. Aku melihat
bulan dan melihat wajah Nabi (s) yang mulia, dan aku berbicara dengan
beliau. Kemudian ghaba fi’l-qamar,
aku merasa beliau berada di bulan hingga beliau menghilang. Aku berdoa
kepada Allah (swt) demi shalawat ini, agar Dia memberikan seluruh
nikmat yang Ia berikan, bukannya nikmat yang biasa, tetapi nikmat yang
Ia berikan kepada Sang Kekasih-Nya, Sayyidina Muhammad (s), yang Ia
janjikan kepada setiap mu’min, dan aku merasa bahwa aku telah
mendapatkannya. (Afdhal ash-Shalawat, halaman 58).
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى رُوحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَرْوَاحِ وَعَلَى
جَسَدِهِ فِي الْأَجْسَادِ وَعَلَى قَبْرِهِ فِي القُبُورِ وَعَلَى آلِهِِ
وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allâhumma shalli `ala rûhi Sayyidina Muhammadin fil-arwâhi wa `ala jasadihi fil-ajsâdi wa `ala qabrihi fil-qubûri wa `ala âlihi wa shahbihi wa sallim.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh Nabi Muhammad (s) di antara semua
ruh, kepada jasadnya di antara semua jasad, dan kepada kuburnya di
antara semua kubur dan limpahkanlah pula rahmat dan keselamatan kepada
keluarga dan sahabatnya. (Dalail al-Khayrat hari Rabu)
Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 27 Mei 2012
Shalawat Dzatiyyah
Orang yang mengetahui bahasa Arab akan mengetahui betapa dalamnya shalawat ini. Allahumma shalli `alaa ‘dz-dzaat al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamthami laahuuti’l-jamaal.
Di sini diekspresikan bahwa tiada seorang atau apapun yang lebih indah
daripada Nabi (s), beliaulah keindahan dari alam semesta ini dan
beliaulah keindahan Surga dan di sini Allah mengirimkan doa dan
pujian-Nya pada Dzat yang tiada seorang pun yang mengetahuinya karena ia
tersembunyi dan kalian tidak bisa menembus hakikatnya tanpa mengetahui
kode-kode rahasia yang diperlukan untuk membukanya. Misalnya, jika
kalian mempunyai berlian yang masih kasar, masih berupa batu besar,
kalian hancurkan batu itu sampai mendapatkan batu mulianya. Kalian
dapat memotong dan membentuknya dengan indah. Setelah itu kalian harus
menggosoknya agar mengkilap. Dia lalu menyebutkan Dzaat al-Muthalsam, Dzat yang tertutup yang tak seorang pun dapat membukanya, dan al-Ghayb al-Muthamtham, alam gaib yang tak seorang pun dapat mencapai atau membicarakannya. Lalu disebutkan al-Laahuut al-Jamaal. “Laahuut” artinya apa yang terkandung di dalam bumi dan “Naasuut”
adalah sambungan/penghubung dari bumi ke langit, pemunculan Kebenaran,
yaitu Sayyidina Muhammad (s), di mana Allah menyandangkan beliau dengan
sandangan Keadilan, Keindahan dan … dari manusia.
Insan al-azal fiii maa nasyiri maa lam yazal, “manusia yang hidup sejak masa azali hingga abadi, yang akan membuka rahasia nama-nama Surgawi dan Atributnya." Fii qaalbi naasuut al- wishaal al-aqrab.
Dia membuka hanya kepada orang-orang yang mencapai koneksi antara
kehidupan duniawi dengan kehidupan surgawi, Dia membuka kepada mereka
ketika mereka bergerak menuju ke langit. Yaa Allah shalli bihi. Shalli bihi berbeda dengan shalli `alayh. Itu artinya bershalawat melalui dia. Shalli bihi minhu. Bershalawat dari dia dan kepadanya; dari Nabi (s) kepada Nabi (s) dan di dalam dirinya, wa sallim, dan memberi salam perdamaian kepadanya. Amin.
Allâhumma shalli `ala ‘dz-dzât al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamtham lâhût al-jamâl nâsût al-wishâl thal`ati ‘l-haqq
ka-sawbi insân al-azal fî nasyrî man lam yazal fî qalbi nâsût al-wishâl
al-aqrab. Allâhumma shalli bihi minhu fîhi `alayhi wa sallim.
Shalawat Ulul `Azhmi
Membaca shalawat ini 3 kali setara dengan membaca seluruh kitab Dalail al-Khayrat.
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آدَم وَ نُوحٍ وَ إِبْرَاهِيمَ وَ
مُوسَى وَ عِيسَى وَمَا بَيْنَهُمْ مِن النَّبِيّين وَالمُرْسَلِين
صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيهِمْ أَجْمَعِينَ
Allâhumma shalli `ala Sayyidinâ Muhammadin wa Âdam wa Nûhin wa Ibrahîm wa Mûsa wa `Îsa wa mâ baynahum min an-Nabiyyîna wa ‘l-mursalîna shalawatullahi wa salamuhu `alayhim ajma`în.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s),
Nabi Adam (a), Nabi Nuh (a), Nabi Musa (s) dan Nabi `Isa (a) dan segala
sesuatu yang ada di antara mereka. Seluruh rahmat dan keselamatan Allah
semoga tetap dilimpahkan kepada mereka semua.
Shalawat Kamaliya
Shalawat ini serupa dengan ash-Shalat al-Kaamil, tetapi berbeda dalam penambahan kata `aala aalihi `adada kamaalillaah wa kamaa yaliiqu bi kamaalihi,
“sejumlah bilangan Kesempurnaan Allah dan pada kebesaran dari kata
‘kesempurnaan’ itu sendiri” di mana itu bukan seperti yang kita pahami
tetapi lebih berupa pada Kesempurnaan Ilahiah yang tidak kurang sedikit
pun atau tidak berlebih, level kesempurnaan tertinggi yang sifatnya
ilahiah, dan bukan diciptakan. Di dalam beberapa riwayat yang umumnya
diikuti oleh Mazhab Syafi’i dan negeri-negeri di Timur Tengah
pembacaannya mirip dan dikatakan bahwa shalawat ini tidak putus-putus
pahalanya. Untuk itu, mereka tidak dapat mengatakan bahwa shalawat ini
setara dengan 600.000 shalawat, atau 1.000.000 shalawat, karena shalawat
ini tidak ada habis-habisnya, karena kesempurnaan Allah tidak pernah
berakhir, begitu pula dengan pahala dan fadilah shalawat ini.
اللهم صلّ وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله عدد كمال الله وكما يليق بكماله
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidina Muhammad wa `alâ âlihi `adada kamâlillâh wa kamâ yalîqu bi kamâlih
Ya
Allah, limpahkan rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan
kami Nabi Muhammad (s), dan kepada keluarganya sesuai dengan
Kesempurnaan Allah dan sebagaimana layaknya kesempurnaan-Nya.
Shalawat untuk Berjumpa dengan Nabi (s) di dalam Mimpi:
Dan
barang siapa yang ingin berjumpa dengan Nabi (s) di dalam mimpi,
bacalah shalawat ini 71 kali dan ia akan berjumpa dengan Nabi (s) dan
mencium wewangiannya yang suci.
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا أَمَرْتَنَا أَنْ نُصَلِّيَ
عَلَيهِ وَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُصَلَّى
عَلَيهِ
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin kamâ amartanâ an nushalliya `alayhi wa shalli `alâ Sayyīdinâ Muhammadin kamâ yambaghî an yushallâ `alayhi
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s)
beserta keluarganya sebagaimana Engkau perintahkan kepada kami untuk
bershalawat kepadanya dan limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi
Muhammad (s) sebagaimana beliau selayaknya diberkati!
Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 28 Mei 2012
Shalawat yang Setara dengan 100.000 Shalawat (dibaca 1 kali setiap hari)
Jika kalian membaca shalawat ini sekali, itu sama dengan membaca 100.000 shawalat yang kalian baca setiap hari:
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin `abdika wa nabiyyika wa rasûlika an-nabiyy al-umiyy wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim taslîman bi qadri `azhamati dzâtika fî kulli waqtin wa hîn.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s),
hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang umi, dan limpahkanlah
rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya sesuai dengan
Kebesaran-Mu, setiap saat dan sepanjang waktu.
Sumber:
Shalawat yang Menghapuskan 100.000 Dosa Besar
Jika kalian membacanya sekali, Allah (swt) akan menghapuskan 100.000 dosa! Allah (swt) akan mengampuni 100.000 dosa besar, min al-kabaair.
Dengan membaca sekali shalawat ini, Allah (swt) bahkan akan
menghilangkan 100.000 dosa besar dan dengan 2 kali pembacaan, berarti
200.000 dosa besar, dan dengan 3 kali pembacaan, 300.000 dosa besar, dan
dengan 10 kali pembacaan, berarti 1 juta dosa besar!
Allâhuma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ’s-sâbiqi li ’l-khalqihi nûruhu wa rahmatan
li ’l-`âlamîna zhuhûruhu `adada man madhâ min khalqika wa man baqîya wa
man sa`ida minhum wa man syaqîya shalâtan tastaghriqu ’l-`adda wa tuhīthu bi ’l-haddi
shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ muntahâ wa lâ ’nqidhâ’a wa tunîlana biha
minka ‘r-ridhâ shalâtan dâ’imatan bi-dawâmika bâqiyatan bi-baqâika
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ’Lladzî malâ’ta qalbahu min jalâlika wa `aynahû min jamâlika fa-ashbaha farihan mu’ayyadan manshûran wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim taslimân wa ’l-hamdu lillâhi `alâ dzâlik
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat pada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang
cahayanya mendahului semua ciptaan, yang kemunculannya merupakan rahmat
bagi seluruh alam, dengan rahmat sebanyak ciptaan-Mu yang telah lalu dan
yang masih ada, mereka yang beruntung dan mereka yang tidak, dengan
rahmat yang melebihi semua perhitungan dan yang mencakup semua batas,
rahmat yang tak terbatas, tidak berujung dan tidak berakhir, rahmat yang
abadi sebagaimana Keabadian-Mu.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s),
yang kalbunya penuh dengan pengagungan kepada-Mu, yang matanya penuh
dengan Keindahkan-Mu; agar ia menjadi bahagia, terdukung, dan penuh
kemenangan, demikian pula kepada keluarganya dan sahabatnya dan
limpahkanlah keselamatan sebanyak-banyaknya kepada mereka dan segala
puji bagi Allah untuk semua itu! (Dala’il al-Khayrat hizib hari Rabu)
Untuk Bertemu dengan (Tajali) Tuhan di Dalam Mimpi
(dibaca 1000 kali pada hari Jumat)
Dikatakan
bahwa, “Barang siapa yang membacanya, di dalam mimpinya ia akan
berjumpa dengan Tuhannya, atau malaikat, atau Nabi (s), atau ia dapat
melihat maqamnya di Surga.” Insya Allah siapa pun yang membaca shalawat
ini seribu kali, Allah akan mengaruniakan kepadanya untuk melihat
Tajali-Nya, atau Nabi-Nya, atau maqamnya di Surga. Jika kalian tidak
melihatnya, bacalah terus selama lima minggu,dan ini sudah dicoba, orang
dapat melihatnya.
Allâhumma shalli `alâ Muhammad an-nabiyy al-ummiyy jazAllâhu `anna Muhammadan mâ huwa ahluh.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s),
nabi yang umi, semoga Allah memberi ganjaran pada Nabi Muhammad (s)
dengan pahala yang bermanfaat sebagaimana layaknya beliau.
Shalawat pada saat At-Tahiyyat
Nabi (s) bersabda bahwa siapapun yang membaca shalawat ini sekali setiap hari ia tidak akan merasakan sakharaat al-mawt,
dan ruhnya akan pergi dengan lemah lembut, sebagaimana hadis mengatakan
bahwa ruh seorang mukmin akan meninggalkan jasad seperti sehelai rambut
yang ditarik dari adonan tepung, begitu mudahnya. Jadi bacalah
shalawat berikut ini bersama dengan shalawat Jawharat al-Kamaal paling
tidak sekali sehari.
As-salâmu `alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakâtuh.
Wahai Nabi, semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan senantiasa tercurah padamu.
Shalawat as-Sa`adah (Shalawat Kebahagiaan)
Dari kitab Afdhal ash-Shalawaat karya
Syekh Ahmad as-Saawii dikatakan bahwa jika kalian membaca shalawat ini
sekali, kalian akan diberi ganjaran seolah-olah telah membaca shalawaat
600.000 kali dan jika kalian membacanya 70 kali sehari, kalian akan
dibebaskan dari api neraka!
Allâhumma shalli wa sallim `alâ Sayyidinâ wa Mawlânâ Muhammadin `adada mâ fî `ilmillâhi shalâtan dâimatan bi-dawâmi mulkillâhi.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s)
sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan Allah, dengan limpahan
rahmat yang abadi, selama keabadian kerajaan Allah.
(Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 26 Mei 2012)
Shalawat Syifâ
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil-qulûbi wa dawâ’ihâ wa `âfiyatil abdâni wa syifâ’ihâ wa nûril abshâri wa dhiyâ’ihâ wa `alâ âlihî wa shahbihî wa bârik wa sallim.
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s),
dokter hati dan obatnya, obat untuk badan dan penyembuhnya, cahaya batin
dan sinarnya. Semoga keberkahan dan keselamatan dilimpahkan kepada
keluarga dan sahabatnya.
Shalawat al-Mahdi
صلاة المهد
اللهم صلي و سلم على نبينا محمدٍ عليه السلام صلاةً تدوم و تهدى إليه ما مر الليال و طول الدوام
Allâhumma shalli wa sallim `alâ nabiyyinâ Muhammad `alayhi ‘s-salâm, shalâtan tadûmu wa tuhda ilayh mâ marra ‘l-layâli wa thûla ‘d-dawâm
Ya
Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi kami Muhammad (s), dengan rahmat
yang menetap dan dipersembahkan kepadanya, sepanjang malam-malam yang
berlalu dan berlangsung selamanya.
Mawlana Syekh Hisyam berkata, “Jika kalian tidak bisa membaca (semua) katakanlah, ‘Yaa Rabbii nawaya mitsla maa nawa Mawlana Syaykh,’
‘Yaa Allah, sebagaimana Mawlana Syekh membuat niat, kami membuat niat
yang sama dengan beliau!" dan itu seolah-olah kalian telah membaca
semua. Itulah cara yang paling mudah, yaitu dengan mengatakan,
"Sebagaimana Mawlana mempunyai niat, kami membuat niat yang sama,’ dan
ini adalah jalannya para awliyaullah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar