Mata
batin yang mulai terbuka, akan mampu
“mendengar-melihat-merasa-membaui” hal-hal yang Gaib. Lalu muncul
pertanyaan itu kembali, apa yang disebut Gaib ini? Gaib dalam tulisan
ini adalah semua entitas yang awalnya tersembunyi dari penginderaan kita
dan tidak bisa dilihat, diraba dan dirasakan dengan panca indera
biasa.
Perlu dijelaskan, istilah “Mata Batin” sebenarnya kurang tepat. Sesungguhnya kemampuan batin yang meningkat tidak hanya meningkat dalam “melihat” tapi juga dalam hal pendengaran, penciuman dan merasakan juga meningkat.
Pada prinsipnya, Anda menjadi lebih peka/sensitif pada semua (kelima) indera Anda, seperti yang dimiliki anak Indigo. Lalu bagaimana prosesnya pematangannya? Kita ambil satu contoh, misalkan peningkatan “mata batin”. Memang prosesnya bertahap, pada tahap awal Anda mungkin hanya “mengindera” berupa bayangan halus yang hitam. Makin lama, makin sering Anda berlatih meditasi dan mencoba ‘melihat’ mahluk Gaib (afirmasi untuk melihat mahluk Gaib), pandangan Anda makin jelas. Bahkan mahluk Gaib yang berbulupun, bisa Anda kenali dengan jelas. Ibarat menggunakan lampu, pada mulanya Anda mampu menggunakan lampu 2 Watt untuk melihat, selanjutnya terus meningkat 10 Watt, 100 Watt sampai 1000 Watt. Hal yang sama terjadi juga pada empat indera yang lain.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Proses ini terjadi karena semua Cakra telah "selaras" dibersihkan dan dilebarkan serta diaktifkan. Semua lapisan luar dari Cakra dibersihkan dan dilebarkan, hal ini mempermudah mengeluarkan emosi dan sifat negatifnya dengan lebih mudah. Orang-orang yang belum "selaras" biasanya lebih sulit mengeluarkan emosi dan energi negatifnya. Dengan penyelarasan, anda dapat merasakan tekanan-tekanan dari emosi dan sifat negatif yang sedang dibersihkan, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kedutan kecil pada otot-otot halus, sensasi panas/hangat pada punggung, tubuh yang letih dsb pasca penyelarasan.
Energi penyelaras memperkuat jalur energi anda dengan pembersihan dan meningkatkan vibrasi semua organ tubuh (fisik maupun eterik) Anda. Jadi selain organ kelenjar dan semua Cakra dibersihkan dan dilebarkan, semua organ dan Cakra itu juga ditingkatkan vibrasinya pada saat penyelarasan dan setiap saat penyaluran yang anda lakukan. Meningkatnya vibrasi ini mengakibatkan jalur energi Anda bersih, lebar serta semua panca indra Anda menjadi lebih sensitif.
Lalu apa kegunaan ‘kemampuan baru’ ini? Salah satu manfaatnya yaitu kemampuan mengetahui keberadaan entitas Gaib ini. Yang utama adalah, Anda mulai mendapat pengetahuan baru dan memahami bahwa sesungguhnya ada entitas/mahluk lain selain kita (juga hewan) dalam kehidupan ini. Selanjutnya kemampuan ini bisa dipakai untuk membantu orang lain yang diganggu oleh Gaib.
Ada hal penting yg perlu Anda diketahui. Kemampuan ‘melihat’ tidak hanya ditentukan oleh bersih dan aktifnya Cakra Ajna (yang berfungsi sebagai kamera) tapi juga oleh Cakra Jantung (sebagai reseptor). Keduanya merupakan proses yang berlainan.
Kemampuan “kamera” ini bisa ditingkatkan dan dibantu dari luar diri. Namun kemampuan sebagai reseptor ini tergantung diri Anda sendiri. Hal ini sangat penting dipahami. Karena ”kebersihan reseptor” akan mempengaruhi hasil persepsi. Sekali lagi ini persepsi!
Lalu apa yang membuat reseptor menjadi kotor? Jawabnya sederhana, emosi negatif Anda seperti; amarah, iri, dengki, penyesalan, dendam, serakah, cemburu, prasangka negatif, fitnah, sombong (merasa lebih baik, lebih kaya, lebih pintar, lebih cantik, lebih tampan, lebih berkuasa) atau kenangan buruk masa lalu akan menghalangi kejernihan persepsi Anda.
Inilah yang sering disebut hijab dalam tasawuf.
Idealnya, Cakra Jantung atau Hati Anda harus berada dalam keadaan “Nol/Zero/Sunyata”. Tidak berpihak ke satu ide atau tidak ke kiri atau ke kanan, tidak mengharap/cenderung ke si A atau ke si B. Tidak berbatas. Inilah yang disebut kepasrahan total. Tingkat “Nol/Zero/Sunyata” inilah yang akan menghasilkan persepsi yang jernih atau apa adanya.
Oleh karena itu, jika Anda merasa kurang yakin dengan objektifitas Anda, lakukan second opinion untuk mengkonfirmasikan hasil indera batin Anda. Tentunya dengan orang lain yang dianggap sudah bisa “Nol” utamanya untuk kasus yang sedang dihadapi.
Mungkin Anda ingin bertanya lagi, bagaimana membuat Hati kita bersih? Menjadi “Nol/Zero/Sunyata”?
Resep utama ada dua hal.
Teknik Pertama: Meditasi.
Dengan meditasi Anda belajar menyadari adanya lapisan-lapisan dalam Cakra Jantung/hati nurani. Pada akhirnya, setelah Anda mampu mengenali sekaligus melepaskan lapisan itu, Anda dapat merasakan adanya kekosongan atau Nol tadi.
Teknik kedua: Kedermawanan.
Menjadi pribadi yang selalu melatih diri untuk menjadi dermawan, peduli pada lingkungan, pada keadaan mahluk/insan lain, baik untuk diri atau orang lain. Siapapun dia.
Kedua hal ini akan menyuburkan prinsip kebersamaaan, gotong royong dan kasih sayang antar sesama manusia, bahkan pada semua mahluk, termasuk mahluk Gaib.
Jika Hati kita telah diisi dengan prinsip kedermawanan ini, maka secara otomatis kita mengisi hati kita dengan energi positif, dampaknya, keadaan “Nol/Zero/Sunyata” akan muncul dengan sendirinya.
Perlu dijelaskan, istilah “Mata Batin” sebenarnya kurang tepat. Sesungguhnya kemampuan batin yang meningkat tidak hanya meningkat dalam “melihat” tapi juga dalam hal pendengaran, penciuman dan merasakan juga meningkat.
Pada prinsipnya, Anda menjadi lebih peka/sensitif pada semua (kelima) indera Anda, seperti yang dimiliki anak Indigo. Lalu bagaimana prosesnya pematangannya? Kita ambil satu contoh, misalkan peningkatan “mata batin”. Memang prosesnya bertahap, pada tahap awal Anda mungkin hanya “mengindera” berupa bayangan halus yang hitam. Makin lama, makin sering Anda berlatih meditasi dan mencoba ‘melihat’ mahluk Gaib (afirmasi untuk melihat mahluk Gaib), pandangan Anda makin jelas. Bahkan mahluk Gaib yang berbulupun, bisa Anda kenali dengan jelas. Ibarat menggunakan lampu, pada mulanya Anda mampu menggunakan lampu 2 Watt untuk melihat, selanjutnya terus meningkat 10 Watt, 100 Watt sampai 1000 Watt. Hal yang sama terjadi juga pada empat indera yang lain.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Proses ini terjadi karena semua Cakra telah "selaras" dibersihkan dan dilebarkan serta diaktifkan. Semua lapisan luar dari Cakra dibersihkan dan dilebarkan, hal ini mempermudah mengeluarkan emosi dan sifat negatifnya dengan lebih mudah. Orang-orang yang belum "selaras" biasanya lebih sulit mengeluarkan emosi dan energi negatifnya. Dengan penyelarasan, anda dapat merasakan tekanan-tekanan dari emosi dan sifat negatif yang sedang dibersihkan, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai kedutan kecil pada otot-otot halus, sensasi panas/hangat pada punggung, tubuh yang letih dsb pasca penyelarasan.
Energi penyelaras memperkuat jalur energi anda dengan pembersihan dan meningkatkan vibrasi semua organ tubuh (fisik maupun eterik) Anda. Jadi selain organ kelenjar dan semua Cakra dibersihkan dan dilebarkan, semua organ dan Cakra itu juga ditingkatkan vibrasinya pada saat penyelarasan dan setiap saat penyaluran yang anda lakukan. Meningkatnya vibrasi ini mengakibatkan jalur energi Anda bersih, lebar serta semua panca indra Anda menjadi lebih sensitif.
Lalu apa kegunaan ‘kemampuan baru’ ini? Salah satu manfaatnya yaitu kemampuan mengetahui keberadaan entitas Gaib ini. Yang utama adalah, Anda mulai mendapat pengetahuan baru dan memahami bahwa sesungguhnya ada entitas/mahluk lain selain kita (juga hewan) dalam kehidupan ini. Selanjutnya kemampuan ini bisa dipakai untuk membantu orang lain yang diganggu oleh Gaib.
Ada hal penting yg perlu Anda diketahui. Kemampuan ‘melihat’ tidak hanya ditentukan oleh bersih dan aktifnya Cakra Ajna (yang berfungsi sebagai kamera) tapi juga oleh Cakra Jantung (sebagai reseptor). Keduanya merupakan proses yang berlainan.
Kemampuan “kamera” ini bisa ditingkatkan dan dibantu dari luar diri. Namun kemampuan sebagai reseptor ini tergantung diri Anda sendiri. Hal ini sangat penting dipahami. Karena ”kebersihan reseptor” akan mempengaruhi hasil persepsi. Sekali lagi ini persepsi!
Lalu apa yang membuat reseptor menjadi kotor? Jawabnya sederhana, emosi negatif Anda seperti; amarah, iri, dengki, penyesalan, dendam, serakah, cemburu, prasangka negatif, fitnah, sombong (merasa lebih baik, lebih kaya, lebih pintar, lebih cantik, lebih tampan, lebih berkuasa) atau kenangan buruk masa lalu akan menghalangi kejernihan persepsi Anda.
Inilah yang sering disebut hijab dalam tasawuf.
Idealnya, Cakra Jantung atau Hati Anda harus berada dalam keadaan “Nol/Zero/Sunyata”. Tidak berpihak ke satu ide atau tidak ke kiri atau ke kanan, tidak mengharap/cenderung ke si A atau ke si B. Tidak berbatas. Inilah yang disebut kepasrahan total. Tingkat “Nol/Zero/Sunyata” inilah yang akan menghasilkan persepsi yang jernih atau apa adanya.
Oleh karena itu, jika Anda merasa kurang yakin dengan objektifitas Anda, lakukan second opinion untuk mengkonfirmasikan hasil indera batin Anda. Tentunya dengan orang lain yang dianggap sudah bisa “Nol” utamanya untuk kasus yang sedang dihadapi.
Mungkin Anda ingin bertanya lagi, bagaimana membuat Hati kita bersih? Menjadi “Nol/Zero/Sunyata”?
Resep utama ada dua hal.
Teknik Pertama: Meditasi.
Dengan meditasi Anda belajar menyadari adanya lapisan-lapisan dalam Cakra Jantung/hati nurani. Pada akhirnya, setelah Anda mampu mengenali sekaligus melepaskan lapisan itu, Anda dapat merasakan adanya kekosongan atau Nol tadi.
Teknik kedua: Kedermawanan.
Menjadi pribadi yang selalu melatih diri untuk menjadi dermawan, peduli pada lingkungan, pada keadaan mahluk/insan lain, baik untuk diri atau orang lain. Siapapun dia.
Kedua hal ini akan menyuburkan prinsip kebersamaaan, gotong royong dan kasih sayang antar sesama manusia, bahkan pada semua mahluk, termasuk mahluk Gaib.
Jika Hati kita telah diisi dengan prinsip kedermawanan ini, maka secara otomatis kita mengisi hati kita dengan energi positif, dampaknya, keadaan “Nol/Zero/Sunyata” akan muncul dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar