Sejarah perjalanan
sarak di minangkabau, semuanya berawal dari ranah piaman, yang dibawa
oleh Syekh Burhanuddin dari Tanah Ulakan, Pesisir pantai, terus menyebar
sampai kepedalaman daerah minangkabau dan kenegara tetanggak. Disamping
Syekh Burhanuddin, dalam catatan sejarah rang piaman banyak ulama-lama
besar berpengaruh yang lahir dan merasul (berdakwah) di piaman, seperti
Tuangku Nan Basaruang di Ulakan, Syekh M. Hatta di Nagari Kapalo Koto,
Syekh Mato Aie di Nagari Pakandangan, Syekh Tuangku Tampe Talang di
Kuranji Hilir, Tuangku Badinah di Nagari Sungai Garinggiang, Tuangku
Johor di Limu Purut, Tuangku Lubuak Ipuah di Nan Sabaris, Syekh Harun
Bin Abdulla Gani di Toboh Pariaman, dan Syekh Tuangku Saliah Kiramat dan banyak lagi ulama besar piaman lainnya yang tidak bisa digambarkan dalam tulisan ini.
Setiap
ulama yang ada di piaman memiliki kisah-kisah yang menarik untuk
diceritakan, semua ulama besar tersebut telah memberikan kontribusi dan
mendudukan pondasi kuat tegagnya ajaran sarak
(agama islam) di ranah piaman dan minangkabau, salah satunya contoh
adalah Syekh Mato Aie di Pakandangan, semasa hidup Syekh Mato aie
memiliki murit dan pengikut dimana-mana, ini dapat kita lihat dari
ramainya orang berziyarah pada saat bulan ramadhan mau masuk, dilihat
makam Syekh Mato Aie yang berda dipakandangan sangat ramai di kunjungi
oleh para peziyarah tersebut, baik yang berasal dari Piaman sendri, mapun dari luar piaman sperti dari Aceh, Damasraya dan Batusangkar.
Disamping
Syekh Mato Aie yang memiliki pengaruh yang besar, ada juga ulama piaman
yang sangat karismatik dan memiliki kiramat (kemuliyaan) yaitu Syekh
Tuangku Saliah Kiramat atau orang Sungai Sariak mengatakan “Ungku
Saliah”, Tuangku Saliah yang nama sebenarnya “dawaik”, beliau dilahirkan
di PS. Panjang tahun 1890, dan meninggal pada tahun 1974, adalah ulama
piaman yang memiliki banyak murit dan pengikut, semasa hidupnya Ungku
Saliah memiliki Surau di Ujung Gunung Sungai Sariak dan beliau
dimakamkan sekarang di Korong Lareh Nan Panjang, Nagari Sungai Sariak,
kita bisa lihat goboanya disana.
Perjalan
dakwah Ungku Saliah atau yang disebut oleh orang tua-tua kampuang juga
merassul beliau dilakukan di beberapa tempat di daerah piaman dan
minangkabau ini, Ungku Saliah menurut cerita urang tuo-tuo dulu
mengatakan bahwa Ungku Saliah merupakan seorang umat manusia mengajarkan
Islam kepada semua masyarakat piaman, yang memiliki kelebihaan,
sehingga dengan kelebihaan itu dijelaskan Ungku Saliah memiliki kiramat
dan keistimewaan sebagai ulama, seperti Pertama, Do,a Ungku
Saliah yang banyak dikabulkan oleh Allah. SWT. Sehingga pada waktu
beliau masih hidup banyak masyarakat atau muritnya yang minta didoakan
oleh Tuangku Saliah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. SWT, Kedua
Ungku Saliah memiliki indera yang lebih dari kabanyakan orang, sehingga
Ungku Saliah pernah meramalkan dan mempredisi kejadian-kejadian yang
akan terjadi dalam waktu dekat dan kejadian-kejadian yang akan terjadi
kedepan,
Ketiga
Ungku Saliah mampu memberikan obat dan penawar kepada orang sakit,
sehingga dalam ceritanya orang sakit tersebut bisa sembuh dan sehat
kembali, Keempat beliau juga termasuk yang menentang dan
melawan penjajagan Belanda, dalam riwayatnya Ungku Saliah pernah
dipenjaraa dengan muritnya oleh Belanda. Kelima disaat beliau
mengisi ceramah atau mengisi pengajian, Ungku Salih bisa hadir diwaktu
bersamaan dibeberapa surau, dan banyak lagi kiramat yang dimiliki oleh
Tuangku Saliah tersebut.
Kehidupan
Tuangku Saliah dalam cerita orang-orang tua dulu memiliki keistimewaan
yang sangat menonjol, dalam sejarahnya tidak banyak penulis atau
sasrawan yang mengkaji dan menuliskan kisah-kisah beliau, dari gambaran
penulis banyak cerita-cerita yang dipercayai pernah terjadi pada masa
hidup beliau yang tidak ditulisakan, hanya cerita-cerita yang
banya berkembang ditengah masyarakat Piaman seperti Tuangku Saliah
semasa hidup beliau sering ke Koto Mambang, setiap jumaatnya, setiap
kedatangan beliau disambut oleh masyarakat dengan penuh penghargaan,
semua orang dengan ikhlas memberikan apa saja yang diminta dan
diinginkan oleh Tuangku Saliah, banyak orang bersedekah dan Ungku Saliah
pun banyak memberikan kepada masyarakat, cerita M. Yadi khibo, (prantau
piaman) mengatakan bahwa diwaktu kecil yadi, Ungku Saliah pernah
memberikan 3 (tiga) benda, berupa ganto
padati, tangkelek, dan sagenggam bareh (beras), semua benda itu
disimpan oleh orang tuan yadi untuk dijadikan obat dan penawar sakit.
Disamping
itu ada juga kisah, pada masa itu, ada salah seorang pengikutnya
bernama sabar, yang ditegur oleh Ungku saliah yang belum membayar nazar,
dan biasanya Tuangku Saliah selalu mengingatnya karna dia tahu selalu,
kalau muritnya sabar itu kilaf belum membayarnya. Ada juga kisah yang
digambarkan pada saat Belanda menyerang Lubuk Alung dengan membom bardir
Pasar Lubuk Alung, sebelum terjadi penyerangan Belanda, Tuangku Saliah
sudah memperingatkan warga Pasar Lubuak Aluang agar berhati. dengan
mengataka bahwa sebetar lagi akan ada hujan lebat, maka padi yang
terjemur agar segera di bangkit atau diteduhkan, sedangkan pada waktu
itu hari sangat panas terik, alhasil ternya yang dimaksut dari Ungku
Saliah itu adalah akan ada serangan bom dan mortir dari penjajah
Belanda.
Syekh
Tuangku Saliah Kiramat memiliki pengikut yang banyak, malah sampai
sekarang masyarakat Piaman masih memiliki kerpercayaan yang diujutkan
dengan dipajangnya foto Ungku Saliah di beberapa tempat, malah
dikeramaian. Seandainya kita melakukan perjalanan kesetiap daerah dan
kota di Indonesia, lalu singgah
di warung nasi Padang, maka banyak kita temukan adanya foto-foto Ungku
Saliah yang dipajang didinding rumah makan padang tersbut, bisa kita
lihat dipajang didekat kasir, dipintu keluar dan lainya. Maka bisa
dipastikan bahwa orang yang memasang foto Ungku Saliah tersbut merupakan
pengikut.
Dalam
sejarah Ungku Saliah, hanya dilukiskan oleh orang piaman dalam bentuk
cerita dari mulut-kemulut, sampai hari ini belum ada penelitian yang
ilmiah yang menggali dan melakukan penelitian akademis dari sosok
sebenarnya Tuangku Saliah tersbut, dalam kesimpulan tulisan ini, begitu
heroiknya kisah beliau maka patutlah kiranya masyarakat Piaman dan
masyarakat minangkabau melakukan pengkajian dan meneliti jejak dan
sejara Syekh Tuangku Saliah Kiramat untuk dibukukan dan dimunculkan
dalam cacatan sejarah seorang ulama yang berpengaruh diminagkabau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar