• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy
IBX5AA3533ABC48F

Lorem ipsum

SYEKH HAJI ABDUL HAMID PUTRA MARTAPURA BANJAR

 on Rabu, 08 Januari 2014  

SYEKH HAJI ABDUL HAMID PUTRA MARTAPURA BANJAR

SILSILAH RIWAYAT SINGKAT DARI: GUSTI HADIJAH, SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI  ALLAH  AL BANJARI / DATUK  ABULUNG DAN JURIAT KETURUNAN DARI SAUDARA KANDUNGNYA YANG BERNAMA DIPATI JAYA NEGARA - KESULTANAN BANJAR, MARTAPURA.
 

Haji Abdul Hamid Wali Allah Al Banjari / Datuk Abulung (Asli Putra Banjar, Martapura)  terlahir dari seorang Ibu yang bernama GUSTI DAYANG JULAK (Panggilan untuk anak Prempuan yang tertua - Asli keturunan dari bangsawan kerajaan Banjar) terdiri dari 3 bersaudara, yaitu:
1.   GUSTI HADIJAH [Juriat keturunannya di Banjar Kal-Sel, dll]. 
2.  H. ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG.
3.  DIPATI JAYA NEGARA.
Ad. 1. GUSTI HADIJAH.
Ad. 2. HAJI  ABDUL  HAMID  WALI  ALLAH  /  DATUK  ABULUNG.
SEKILAS RIWAYAT SILSILAH DAN PENGARUH H. ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG DI DUNIA ISLAM:
Dalam catatan silsilah keluarga yang kami miliki yang usia dari catatan silsilah tersebut sudah berusia sekitar ± 148 tahun [1432 H – 1284 H = 148 tahun yang silam].  Bahwa sebagai tolak ukuran pendekatan waktu  tahun 1284 H [1863 M] ialah tahun dari salah satu tahun “Penambahan Pasal-Pasal Undang-undang Adat Kerajaan Sintang dari 32 Pasal menjadi 67 Pasal pada masa Pemerintahan Penembahan Ade Abdurrasyid Kesuma Negara I [1855-1889] yaitu tepatnya pada Empat Belas Hari Bulan Rabiu’ul Awal 1284 H. Dan di syahkan oleh Menteri-menteri Kerajaan Sintang. Salah satu Menteri Kerajaan Sintang yang turut mengesyahkan Undang-undang tersebut ialah: PANGERAN LAKSEMANA II SEPAUK ADE ZAINAL ABIDIN ALS. ADE INAL BIN PANGERAN LAKSEMANA I SEPAUK ABANG ABU TALIB.
Dalam hal ini perlu ada penelusuran yang didukung oleh bukti-bukti dan fakta sejarah mengingat rentang waktu dari akhir masa hidup HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG dengan pembuatan catatan silsilah keluarga yang dibuat pada masa hidup YA’ BUJANG Bin NANANG MAS’ULUDIN ALS. NANANG SYAMSUDDIN Bin ANDIN MUHAMMAD TUDIN ketika itu, rentang waktunya sekitar ± 75 tahun [223 - 148 = 75 tahun].
Pangeran Laksemana II Sepauk Ade Zainal Abidin Als. Ade Inal ialah saudara kandung dari DAYANG REKUAN.
DAYANG REKUAN bersuamikan YA’ BUJANG BIN NANANG MAS’ULUDIN ALS. NANANG SYAMSUDDIN BIN ANDIN MUHAMMAD TUDIN BIN DIPATI JAYA NEGARA - KERAJAAN BANJAR.
Karena beberapa lembar halaman dari silsilah keluarga tersebut sudah banyak yang rusak bahkan terputus hilang sehingga tidak ditemui penanggalan sewaktu dibuatnya silsilah tersebut, maka angka tahun 1284 H [1863 M] tersebut saya gunakan untuk tolak ukur pendekatan waktu / masa yang se-zaman ketika itu.
PENGARUH HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG DI DUNIA ISLAM:
Bahwa sekitar ± 223 tahun yang silam yaitu sekitar 12 Dzulhijjah 1203 H / 1788 M  [2011 M-1788 M = 223 tahun] telah terjadi tragedi kecelakaan sejarah dijatuhkan Vonis dan Eksekusi mati oleh Pemerintahan Kerajaan Banjar dimasa berkuasanya Sultan Tahmidullah II kepada HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG sehubungan dengan ajaran TASHAWWUF WAHDATUL WUJUD – NYA yang mengejutkan dan mengemparkan dunia Islam yang pengaruhnya sangat besar ketika itu. Ia menyatakan bahwa Syari’at yang diajarkan pada masanya adalah kulit dan belum sampai kepada haqiqat dan menyatakan statemen baru bahwa TIADA YANG MAUJUD MELAINKAN HANYA DIA, TIADA AKU MELAINKAN DIA, DIA-LAH AKU DAN AKU ADALAH DIA”. 
Paham hulul ini yang sebelumnya sekitar 1088 tahun yang silam sudah pernah di utarakan oleh Husein Ibnu Manshur bin Muhammad Al Hallaj [lahir: 244 H / 858 M s/d 923 M] yang dari lidahnya tergelincir (menzakhirkan) suatu kata-kata kejutan yang tidak dibenarkan oleh  hukum (syara) hal mana merupakan suatu bahaya musyahadah. AL-HALLAJ melafazh perkataan TIDAK ADA YANG MAUJUD INI KECUALI UJUD ALLAH”. Musuh-musuhnya menambah keterangan yang memberatkan-nya sehingga ia dianggab sesat dan bertahun-tahun di penjara kemudian divonis dan dieksekusi mati. Mukanya berdarah, tangan dan kaki kanan-nya dipotong, sampai ke empat anggota badannya diceraikan. Namun ia tenang dan sabar tidak  mengeluh dan mengadu sepatah katapun dan tak ada sepatah katapun kesakitan yang keluar dari mulutnya. Kemudian kepalanya  ditundukan untuk persembahkan kepada Tuhan, yang pada akhirnya dipisahkan dari badannya oleh ALGOJO KERAJAAN yang menjalankan vonis hukuman eksekusi mati atasnya. Kemudian badannya dibakar dan abunya dilemparkan kedalam sungai DAJLAH, IRAK. Penyiksaan yang demikian dari satu pihak menimbulkan penyesalan, dan dari lain pihak mengeluarkan cinta dan kasih sayang. Kemudian pengaruh paham-paham AL-HALLAJ tersiar luas di dunia islam yang kemudian masuk kedalam kitab-kitab shufi radiyullahuanhu. Dan tersiarlah kabar bahwa AL-HALLAJ ialah seorang SUCI, seorang KERAMAT dan WALI.
Jika seorang hambalia yang sudah tahqiq benar-benar dalam maqam fana sempurna dan telah berada dalam situasi masiawallah (dalam wujud Allah semata-mata) sedangkan wujud lain tiada lagi, maka ia karam dalam lautan ketiadaan yang tiada tinggal sekali-kali hambalia, dan berbekaspun tiada lagi sebab mengenal sebenarnya diri. Dan dia telah lenyab dari dirinya sama sekali. Dalam keadaan mana hanya dalam kebaqaan Dzatullah semata-mata, sepenuhnya memandang dalam Ujud Allah Semata-mata / kehadiran hati bersama Allah semata-mata (tiada wujud secara mutlak kecuali Allah) dan seakan-akan tidak terlihat lagi baginya segala makhluk serta lenyapnya segala yang lain / fananya segala sesuatu termasuk dirinya (tenggelam-lenyap dalam lautan hidrat Ketuhanan Ke-Esa-an Dzatullah yang sempurna) karena yang nampak terpandang ialah Hak Allah / Dzatullah yang Maha Suci (yang tinggal kekal / baqa hanya Dzatullah semata mata) kebenaran yang tertinggi yang mempunyai sifat sempurna dan Maha Agung. Dialah yang Suci Awal  - Suci Akhir – Suci Zakhir – Suci Bathin yang meliputi sekalian alam ini adanya.
Ketika NAMPAK YANG QADIM maka LENYAPLAH YANG BAHARU yang ada hanyalah SATU WUJUD ialahWUJUD ALLAH SEMATA-MATA”, yang lain sudah tiada mempunyai wujud lagi. Allah jualah yang meliputi sekalian alam ini adanya. Yang Esa hanya Allah semata-mata, yang maujud hanyalah Allah semata-mata. Dzat Allah suci awal, suci akhir, suci zakhir dan suci bathin. Diri ini tiada kuasa apa-apa, Diri ini tiada punya apa-apa, Diri ini tiada daya apa-apa, Diri ini tiada ada, Diri ini hanyalah penzakhiran wujud Allah semata-mata. ZAKHIRU RABBI WAL BATHINU ABSI - Zahir Tuhan pada hamba-Nya, ilmu haqeqat. AL INSANA MAQAMAL JAMI’A MIN ZANAN - Manusia itu tempat perhimpunan dari kenyataan-Nya. AL MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI FIL INSAN - Tiada nyata-KU pada sesuatu, seperti kenyataan-KU pada manusia (Allah menyatakan dirinya lebih nyata pada manusia).
Dalam KITAB INSANUL KAMIL, berkata ABU HASAN ANNURY: “Jika aku berada pada Tuhanku, maka aku tiadalah pada diriku. Dan jika aku berada pada diriku, maka tiadalah aku pada Tuhanku”.
Kehancurannya perasaan / kesadaran atas tubuh kasar [AL-FANAUN NAFSI] ialah fana yang dicari orang Sufi. Dalam KITAB ARRISALAH AL-QUSYAIRIAH, dikatakan: “Pana seseorang dari dirinya dan dari makhluk lain, terjadi dengan hilangnya kesadaran tentang dirinya dan makhluk lain itu. Sebenarnya dirinya tetap ada dan demikian pula makhluk lainnya ada, akan tetapi tak sadar lagi pada mereka dan pada dirinya”.
AL ‘ARIFU RASSRIFU FI BACHRI LA ADAM -  Orang yang Arif itu karam dalam lautan ketiadaan. HAIZA QURA NAHU BIL QADDIMU LA BAI QASSIRRU - Yang Muhammad itu apabila disertakan dengan Tadim yaitu Allah, maka tiada tinggal sekali-kali Muhammad, berbekaspun tiada lagi sebab mengenal sebenar-benarnya diri. AL- INSANNU SIRRI  WA ANNA SIRRUHU - Insan itu Rahasia-Ku dan Aku pun Rahasianya.  SIRRI SIFATILLAH RAAIRA DZATI - Rahasia-Ku itu Sifat-Ku dan Sifat itu tiada lain dari pada-Ku.  WA FI ANFUSIKUM A FA LA TUBSIRUUN - Dan (juga) pada (dalam) diri-mu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan (melihat Aku). WA ANNAL MAUJUDU FATHABAINI TAJDIIN - Dan Aku maujud di dalam dirimu.  AL INSANA MAQAMAL JAMI’A MIN ZANAN - Manusia itu tempat perhimpunan dari kenyataan-Nya. AL MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI FIL INSAN - Tiada nyata-KU pada sesuatu, seperti kenyataan-KU pada manusia (Allah menyatakan dirinya lebih nyata pada manusia). Inilah Rahasia Tuhan  seru sekalian alam yang ghaib kepada Insan itu. ANNA SIRRIL INSANA SAKANAHU WAMA HAKAHU - Aku Rahasia manusia yang menggerakan-nya dan yang mendiamkan-nya. Insan itu sendiri ialah RAHASIA ALLAH, SIRR ALLAH (ANNA SIRRULLAH) nama-Nya jua yaitu DZAT ALLAH TA’ALA. Dan dari pada Allah jua nyata segala isi alam ini, dan Allah jua yang meliputi sekalian alam ini adanya. LI ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH - Bahwa tiada yang mewujud disegala haqiqat hanyalah Allah Ta’ala jua. Baqalah / kekalah Dzat Allah yang mempunyai sifat sempurna dan Maha Agung. Panalah dalam kebaqaan Allah dan lenyabnya dalam kehadiran Allah.
KALAM QADIM yang datang pada SIRR (bagian dalam pada hati dan perasaan) HANYA UNTUK DIRI SENDIRI, bukan untuk orang lain !!.
Kematian HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG ialah dipenggal leher oleh ALGOJO KERAJAAN yang menjalankan vonis hukuman eksekusi mati atasnya dengan menggunakan senjatanya sendiri sebagaimana wasiat yang disampaikannya pada Sultan Banjar, dan pada cucuran darahnya mengalir berdzikrullah membentuk kalimah syahdat dengan tulisan kalimah tauhid LAA ILAAHA ILLALLAAH.
Pengarang-pengarang pada masa sekarang ini mencari bahan-bahan pikiran yang ketinggalan dari SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK AMBULUNG maupun dari HUSEIN IBNU MANSHUR BIN MUHAMMAD AL HALLAJ [AL-HALLAJ]. Namun para tokoh HULUL ini mereka sudah lenyap dalam WIHDATUL WUJUD, mereka sudah fana kedalam baqa Tuhan-nya.







Adapun yang empu-Nya itu, tajali pada diri kita. LAA ILAAHA ILLALLAH - Tiada yang maujud hanya Allah Ta’ala. Allah itu Tuhan dan tempatnya lebih nyata pada insan. Adapun Muhammad itu ialah fi’il pada kita, tetapi sesungguhnya semuanya itu adalah fi’il Allah Ta’ala jua adanya. Yang dinamai sebenar-benarnya RAHASIA ALLAH ialah SIRR ALLAH (ANNA SIRRULLAH) nama-Nya jua, yaitu ZAT ALLAH TA’ALA. Dan yang menerima Rahasia Allah itu ialah INSAN KAMIL MUKAMIL (manusia sempurna). Untuk mengenal Tuhan tidak diperbolehkan dengan cara berkhayal seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Maka jangan mencari Tuhan di tempat lain. Cari pada diri sendiri. Karena lebih nyata pada diri sendiri daripada yang lain.
Yang dikatakan ALLAH (nama Tuhan)  itu apa ? yaitu: HUWAL AWWALU WAL AKHIRU WAL ZAKHIRU WAL BATHIN, WA HUWA BI KULLI SYAI’IN ‘ALIM – Dia -lah yang Awal, yang Akhir yang Zakhir dan yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Q.S. Al – Hadid, Ayat: 3). Maknanya Allah jua yang meliputi sekalian alam ini adanya. LI ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH - Tiada yang mewujud di segala haqiqat hanyalah Allah jua. Sifat wujud hanya dimiliki oleh Allah SWT, yang lain tiada ada. Kita harus yakin adanya Dzat Allah. Dan dari pada Allah jua nyatanya segala isi alam ini.  Hanyalah  Tuhan: HU - ALLAH (DIA ALLAH).
DIKATAKAN TUHAN ITU HIDUP (DZAT YANG HIDUP), DAN TIADA YANG HIDUP SELAIN ALLAH SWT.  ITULAH YANG BERLAKU PADA INSAN.
DAN TIADA BOLEH DIKATAKAN PERKATAAN INI KEPADA ORANG YANG BELUM TAHU JALANNYA, KARENA KITA DI DALAM HUKUM ALLAH.
AL MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI FIL INSAN (Hadits Qudsi). 
(Tiada nyata-KU pada sesuatu, seperti kenyataan-Ku pada manusia) Allah menyatakan dirinya lebih nyata pada manusia.
AL INSANA MAQAMAL JAMI’A MIN ZANAN (Hadits Qudsi). 
Manusia itu tempat perhimpunan dari kenyataan-Nya.
AL- INSANNU SIRRI  WA ANNA SIRRUHU (Hadits Qudsi). 
Insan itu Rahasia-Ku dan Aku pun Rahasianya.
ANNA SIRRIL INSANA SAKANAHU WAMA HAKAHU (Hadits Qudsi).    
Aku Rahasia manusia yang menggerakan-nya dan yang mendiamkan-nya.
LI ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH (Hadits Qudsi). 
Bahwa tiada yang mewujud disegala haqiqat hanyalah Allah Ta’ala jua.
ANA MINALLAH WAL ALAMI MINNI (Sabda Nabi Muhammad, SAW).
Aku daripada Dzat Allah, dan alam sekalian daripada aku.
ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABSI (Sabda Nabi Muhammad, SAW).
Zahir Tuhan pada hamba-Nya, ilmu Haqeqat / Bathin.
Maknanya: Inilah Rahasia Tuhan (Rahasia Allah = Anna Sirrullah, yaitu Dzat Allah Ta’ala) seru sekalian alam yang ghaib kepada Insan itu.
 



Yang seharusnya  DI DALAM” amat berbahaya bila “DI KELUARKAN atau diucapkan, KALAM QADIM yang datang pada SIRR [bagian dalam pada hati dan perasaan] HANYA UNTUK DIRI  SENDIRI, bukan untuk orang lain !.
 



SABDA NABI MUHAMMAD, S.A.W. YANG ARTINYA:
Yang artinya: Jangan engkau katakan ilmu hikmah itu kepada bukan ahlinya, maka zalim engkau. Dan jangan engkau cegah kepada ahlinya. Maka zalim engkau akan mereka itu.    
BERKATA ABU HURAIRAH R.A. Tentang hadis Rasulullah, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari r.a.:
Hafizhtu min Rasulillahi S.A.W. wi’a ‘aini minal ilmi faamma ahaduhuma fabayantuhu, wal akharu lau bayyantuhu laquthi ‘alil hulqumu.
Artinya: Aku menghafalkan dua macam ilmu dari Rasulullah s.a.w. Adapun satu diantaranya kuterangkan, tetapi yang satu macam lagi kalau kuterangkan akan dipotong orang leherku.
SAYYIDINA ‘ALI BIN ABI THALIB K.W. BERKATA:
Ya rabbi, jauharu ‘ilmi lau abuhu bihi, laqila li antamimman ya’budul wastna walastahalla rijalun muslimuna dami yarauna aqbaha ma ya’ tunahu husna.
Artinya: Ya Tuhanku, andai kata kutunjukan permata ilmu-ku, di katakan orang aku termasuk orang-orang penyembah berhala. Laki-laki muslim menghalalkan darah-ku, mereka menyangka apa yang kutunjukan itu adalah yang paling jelek, dan apa yang mereka perbuat itu adalah yang paling baik. 
 
 

SYEKH HAJI ABDUL HAMID PUTRA MARTAPURA BANJAR 4.5 5 Unknown Rabu, 08 Januari 2014 SYEKH HAJI ABDUL HAMID PUTRA MARTAPURA BANJAR SILSILAH RIWAYAT SINGKAT DARI: GUSTI HADIJAH, SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI  ALLAH  AL BANJ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Blogger templates

J-Theme